TIM SATGAS DARURAT PANGAN NTB LAKUKAN KOORDINASI DAN TINJAU CALON LOKASI GERTAM PAT
#SobatTani, Jum’at (21/4/2024), Kantor Bupati Lombok Tengah, dilaksanakan koordinasi dalam upaya mempercepat pelaksanaan program PAT. Acara ini diadakan secara hybrid dan dihadiri oleh PJ Provinsi Kepala BSIP SDLP, Sekda Kab. Loteng, Danrem yang diwakili Kasiter Kasrem 162/WB, Kepala BSIP NTB, perwakilan Dinas Pertanian Provinsi NTB, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Dandim Lombok Tengah dan seluruh Dinas Pertanian Kab/Kota dan Kodim Kab/Kota se NTB.
Satuan Tugas Darurat Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mengambil langkah nyata dalam menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian untuk meningkatkan produksi padi. Kali ini, fokus pembahasan pada program Perluasan Areal Tanam (PAT), dengan menetapkan usulan dan target final untuk pompanisasi setiap kabupaten/kota. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mendorong produksi padi secara nasional dan mempersiapkan pelaksanaan Gerakan Tanam (Gertam).
Program PAT melalui pompanisasi ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman pada lahan sawah yang masih memiliki potensi, meningkatkan dari IP 100 menjadi IP 200 atau IP 200 menjadi IP 300, dan merupakan wujud nyata dari komitmen bersama antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, TNI AD, dan para petani.
Tim melakukan peninjauan lokasi potensial untuk Gertam di Kabupaten Lombok Tengah. Menurut Kepala BSIP SDLP, Dr. Ir. Rahmawati, MM, pemilihan Lombok Tengah sebagai lokasi pertama Gertam disebabkan oleh potensi besar pompanisasi sawah tadah hujan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya, ST., MT, menyoroti peran penting kabupaten ini sebagai lumbung pangan NTB, sehingga sangat sesuai untuk lokasi gertam.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kab. Loteng juga menambahkan bahwa optimalisasi pompanisasi di Loteng sangat penting untuk meningkatkan produktivitas. Meskipun lahan tadah hujan masih luas, keterbatasan sumber air menjadi tantangan. Penentuan lokasi tanam harus mempertimbangkan potensi besar yang dimiliki, tanpa harus terikat pada jarak sumber air.
Kepala BSIP NTB juga menegaskan dalam rangka meningkatkan efisiensi irigasi perpompaan, BSIP NTB melakukan evaluasi terhadap berbagai luas layanan pompa yang ada, dengan penyesuaian terhadap pompa eksisting. Penyesuaian pompa disarankan untuk memaksimalkan pompanisasi sesuai dengan kebutuhan setiap wilayah. Selain itu, perlu dilakukan peninjauan ulang di setiap kabupaten/kota untuk menentukan jumlah pompa yang diperlukan dan tambahan yang dibutuhkan.
Semoga melalui program ini mampu meningkatkan produksi beras secara nasional, mengamankan ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan para petani.